Close Menu

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    Kalimat Dasar: Pola dan Perluasannya

    21 April 2022

    Jenis Kalimat: Simpleks, Majemuk, Kompleks, Majemuk Kompleks

    15 April 2022

    Kalimat: Ciri dan Unsurnya

    14 April 2022
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Perawat BahasaPerawat Bahasa
    Facebook Instagram WhatsApp RSS
    • Fiksi
      • Cerpen
      • Cerbung
      • Genre
        • Aksi/Petualangan
        • Cernak
        • Fantasi
        • Fiksi Ilmiah
        • Fiksi Sejarah
        • Horor
        • Misteri
        • Romansa
        • Thriller
    • Nonfiksi
      • Tata Bahasa
        • Kata
        • Kalimat
        • Paragraf
      • Ejaan
        • Penggunaan Huruf
        • Penggunaan Tanda Baca
      • Kebahasaan
        • Gaya Bahasa
        • Seputar Bahasa
      • Reviu
    • Penulisan Kreatif
    • Puisi
    • Kamus Istilah
    • Senarai
    • Login
    • Daftar
    Perawat BahasaPerawat Bahasa
    • Login
    • Daftar
    Home»Ejaan»Kata Sapaan dan Kata Acuan
    Ejaan

    Kata Sapaan dan Kata Acuan

    Perawat BahasaPerawat Bahasa15 Februari 20225 Mins Read0
    Kata Sapaan dan Kata Acuan — Gambar©MW
    Kata Sapaan dan Kata Acuan — Gambar©MW
    Share
    Facebook Twitter Email Telegram WhatsApp

    Kata sapaan digunakan dalam dialog, sedangkan kata acuan digunakan baik di dalam dialog maupun di dalam narasi. Dialog di sini bisa secara langsung (tatap muka), bisa juga melalui media (telepon, radio, televisi, dan lainnya). Penulisan kata sapaan dan kata acuan yang benar sangat penting dalam penulisan fiksi.

    Daftar isi

    • Kata Sapaan
    • Kata Acuan
    • Bentuk Kata Sapaan dan Kata Acuan
    • Penggunaan Khusus untuk Menyebut/Mengacu Tuhan
    • Gabungan Panggilan Kekerabatan dan Kata Ganti Orang
    • Personal Pronomina sebagai Kata Sapaan
    • Penulisan Kata Sapaan

    Kata Sapaan

    Kata sapaan adalah panggilan kekerabatan yang kita gunakan ketika menyapa kawan bicara sesuai dengan tata krama dan norma berbahasa yang baik. Misalnya, ketika kita berbicara dengan ibu atau kakak kita, kita menggunakan sapaan Bu atau Kak. Dalam kondisi seperti ini sebutan yang kita gunakan untuk menyapa mereka ditulis dengan huruf awal kapital.

    Misalnya:

    • “Minta uang, dong, Bu.”
      (saat berbicara dengan ibu kita)
    • “Aku ikut, ya, Kak?”
      (saat berbicara dengan kakak kita)

    Kata sapaan dalam Bahasa Indonesia, di antaranya, adalah sebagai berikut.

    • Panggilan kekerabatan:
      Bapak/Pak, Ibu/Bu, Ayah/Yah, Bunda/Bun/Nda, Papa/Pa, Mama/Ma, Kakak/Kak, Adik/Dik, Paman/Man/Mang, Bibi/Bi, Kakek/Kek, Nenek/Nek, Pakde, Bulik, Mas, Mbak, Akang/Kang, Teteh/Teh, Abang/Bang, Bung, dll.
    • Nama:
      Arman, Sinta, Al, Laila, dll.
    • Panggilan formal:
      Tuan, Nyonya/Nya, Nona/Non, Paduka, Baginda, Pangeran, Tuan Putri, Bos, Saudara, dll.
    • Gelar/Jabatan:
      Dokter/Dok, Jenderal, Lurah/Rah, Profesor/Prof, Guru, dll.
    • Julukan:
      Kancil, Jagoan, Kutu Buku, Ratu Bucin, Raja Galau, dll.

    Sebagaimana terlihat, sebagian kata sapaan di atas memiliki dua bentuk, yaitu bentuk panjang dan bentuk singkat (Bapak/Pak, Ibu/Bu, dan sebagainya). Bentuk singkat kata sapaan itu biasanya kita letakkan di akhir dialog.


    Kata Acuan

    Kata acuan adalah panggilan kekerabatan yang kita gunakan ketika menyebut seorang tertentu secara tidak langsung. Misalnya, ketika kita berbicara tentang ibu atau kakak kita kepada orang lain, kita akan menggunakan acuan Ibu atau Kakak. Dalam kondisi seperti ini pun sebutan yang kita gunakan untuk mengacu mereka ditulis dengan huruf awal kapital.

    Misalnya:

    • “Aku sudah minta izin Ibu, tapi Ibu enggak mengizinkan.”
      (saat berbicara tentang ibu kita kepada selain dia)
    • “Tadi aku melihat Kakak jalan sama cewek, lo, Bu.”
      (saat berbicara tentang kakak kita kepada selain dia)
    • “Nanti Adik kuajak juga.”
      (saat berbicara tentang adik kita kepada selain dia)

    Kata acuan dalam Bahasa Indonesia, di antaranya, adalah:

    • Panggilan kekerabatan:
      Bapak, Ibu, Ayah, Bunda, Papa, Mama, Kakak, Adik, Paman, Bibi, Kakek, Nenek, Pakde, Bulik, Mas, Mbak, Kang, Abang, Teteh, Bung, dll.
    • Nama:
      Arman, Sinta, Al, Laila, dll.
    • Panggilan formal:
      Tuan, Nyonya, Nona, Paduka, Baginda, Pangeran, Tuan Putri, Bos, Saudara, dll.
    • Gelar/Jabatan:
      Dokter, Jenderal, Lurah, Profesor, Guru, dll.
    • Julukan:
      Kancil, Jagoan, Kutu Buku, Ratu Bucin, Raja Galau, dll.

    Sebagaimana terlihat di atas, kata acuan hanya memiliki satu bentuk, yaitu bentuk yang sama dengan bentuk panjang kata sapaan.


    Bentuk Kata Sapaan dan Kata Acuan

    Pada umumnya, kata sapaan dan kata acuan adalah panggilan kekerabatan yang berupa kata tunggal. Namun, ada juga beberapa kata sapaan atau kata acuan yang berupa kata gabungan.

    Misalnya:

    • Gabungan kata benda + kata ganti orang:
      Kasihku, Cintaku, Tuanku, dll.
    • Gabungan kata ganti + kata sifat:
      Yang Mulia, Yang Maha Esa, dll.

    Ketika gabungan kata dengan kata ganti orang digunakan sebagai sapaan, ia ditulis dengan huruf awal kapital, sedangkan ketika digunakan sebagai kata acuan ia ditulis dengan huruf awal kecil—kecuali untuk sapaan dan acuan kepada Tuhan.

    Misalnya:

    • “Apa yang merisaukanmu, Kekasihku?” (sebagai sapaan)
    • Aku berjalan bersama kekasihku. (sebagai acuan)

    Penggunaan Khusus untuk Menyebut/Mengacu Tuhan

    Kata sapaan dan kata acuan untuk Tuhan banyak menggunakan gabungan kata ganti dengan kata sifat, kata benda, atau kata kerja.

    • Gabungan kata ganti + kata sifat:
      Yang Maha Esa, Yang Mahakuasa, dll.
    • Gabungan kata ganti + kata benda:
      Yang Maha Pengasih, Yang Maha Penyayang, dll.
    • Gabungan kata ganti + kata kerja:
      Yang Menguasai Langit dan Bumi, Yang Membolak-balikkan Hati, dll.

    Gabungan Panggilan Kekerabatan dan Kata Ganti Orang

    Lalu, bagaimana penulisan panggilan kekerabatan ketika diikuti kata ganti orang: ditulis dengan huruf awal kapital atau tidak?

    Gabungan panggilan kekerabatan dengan kata ganti orang tidak kita gunakan sebagai kata sapaan atau kata acuan. Karena itu, gabungan kedua kata ini umumnya ditulis dengan huruf awal kecil.

    Demikian juga, ketika tidak digunakan sebagai sapaan atau acuan, panggilan kekerabatan ditulis dengan huruf awal kecil.

    Misalnya:

    • “Meskipun kita saudara tiri, ibumu adalah ibuku juga.”
    • “Tak henti-henti dia merengek meminta jajan kepada mamanya.”
    • “Terkadang aku ingin sekali punya ayah seperti ayahmu.”

    Meskipun demikian, gabungan panggilan kekerabatan dengan kata ganti orang banyak kita temukan dalam bahasa daerah atau bahasa percakapan. Misalnya: Bapake, Mamake, Mase, Mbake (Jawa), Emaknya (Betawi), Bapana, Emana (Sunda), Abangku, Kakakku, Adikku (dalam pertemanan), dan sebagainya.


    Personal Pronomina sebagai Kata Sapaan

    Kata sapaan adalah panggilan kekerabatan yang kita gunakan ketika menyapa kawan bicara, sedangkan personal pronomina (kata ganti orang) adalah kata ganti yang menunjukkan kategori persona, seperti saya, ia, kamu, dan mereka. Jadi, personal pronomina berbeda dengan kata sapaan.

    Pada dasarnya, orang tidak menggunakan personal pronomina sebagai kata sapaan. Namun, di dalam ragam bahasa nonbaku (percakapan) kata ganti orang kedua kerap kali digunakan juga sebagai kata sapaan. Hal ini terutama kita temukan dalam bahasa percakapan kaum remaja.

    Misalnya:

    • “Hei, Kamu!”

    Selain itu, sering juga kita temukan ungkapan bahasa percakapan yang meletakkan personal pronomina di akhir kalimat sehingga menyerupai posisi kata sapaan.

    Misalnya:

    • “Mau ke mana kamu?”
    • “Ke mana saja kalian?”
    • “Bajingan kau!”

    Perhatikan bahwa personal pronomina pada contoh-contoh di atas tidak berfungsi sebagai kata sapaan, melainkan sebagai subjek dalam kalimat inversi. Kalimat inversi adalah kalimat yang predikatnya mendahului subjek (P-S). Jadi, kalau kalimat-kalimat di atas kita analisis unsur-unsurnya, hasilnya sebagai berikut:

    • “Mau (P) ke mana (K) kamu (S)?”
    • “(Pergi [P]) Ke mana saja (K) kalian (S)?”
    • “Bajingan (P) kau (S)!”

    Karena itu, kata-kata ganti orang pada kalimat-kalimat di atas tidak didahuui tanda koma dan tidak diawali dengan huruf kapital.


    Penulisan Kata Sapaan

    Di dalam teks, kata sapaan umumnya terdapat di dalam dialog dan kaidah penulisannya adalah.

    1. didahului tanda koma,
    2. diawali huruf kapital, dan
    3. kata sapaan yang terdiri atas dua kata atau lebih ditulis dengan huruf awal kapital pada setiap katanya.

    Contoh:

    1. “Silakan duduk, Pak.”
    2. “Mau minum apa, Mas?”
    3. “Hai, Ratu Bucin!”
    4. “Kabulkanlah doa kamu, wahai, Yang Menguasai Langit dan Bumi.”

      Daftar Isi PerawatBahasa.com

    Huruf Kapital Kalimat Kata Acuan Kata Sapaan Perawat Bahasa
    Share. Facebook Twitter Email Telegram WhatsApp
    Previous ArticlePartikel pun dan Kata Hubung Berakhiran -pun
    Next Article Pelengkap Kalimat: Kategori, Posisi, dan Cirinya
    Perawat Bahasa
    Perawat Bahasa

    Pemerhati penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan. Admin grup Perawat Bahasa di Facebook (facebook.com/groups/perawatbahasa), tempat para membernya mempelajari dan merawat bahasa Indonesia bersama-sama.

    Related Posts

    Nama Orang dan Nama Jenis

    12 Maret 2022

    Pelengkap Kalimat: Kategori, Posisi, dan Cirinya

    15 Februari 2022

    Partikel pun dan Kata Hubung Berakhiran -pun

    15 Februari 2022

    Subjek Kalimat: Ciri, Kategori, dan Posisinya

    14 Februari 2022

    Objek Kalimat: Ciri, Kategori, dan Posisinya

    14 Februari 2022

    Predikat Kalimat: Ciri, Kategori, Posisi, dan Kesalahan

    14 Februari 2022
    Add A Comment

    Comments are closed.

    Don't Miss
    Kalimat

    Kalimat Dasar: Pola dan Perluasannya

    Perawat Bahasa21 April 2022

    Kalimat dasar adalah kalimat yang (1) terdiri atas satu klausa, (2) unsur-unsurnya lengkap, (3) susunan…

    Jenis Kalimat: Simpleks, Majemuk, Kompleks, Majemuk Kompleks

    15 April 2022

    Kalimat: Ciri dan Unsurnya

    14 April 2022

    Kalimat Efektif: Ciri-Ciri dan Contohnya

    13 April 2022
    Our Picks

    Veterinarian Reveals the Five Dog Breeds He’d Never Choose

    14 Januari 2020

    A Healthy Road to Weight Loss: The Most Effective Diet for You

    14 Januari 2020

    T-Mobile Seeks Early Access to 2.5 GHz from Auction 108

    14 Januari 2020
    Stay In Touch
    • Facebook
    • Twitter
    • Pinterest
    • Instagram
    • YouTube
    • Vimeo
    Demo

    Subscribe to Updates

    Perawat Bahasa
    Facebook X (Twitter) Instagram
    • Pedoman Media Siber
    • Tentang Kami
    • Daftar Pustaka
    © 2025 ThemeSphere. Designed by ThemeSphere.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.