Close Menu

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    Kalimat Dasar: Pola dan Perluasannya

    21 April 2022

    Jenis Kalimat: Simpleks, Majemuk, Kompleks, Majemuk Kompleks

    15 April 2022

    Kalimat: Ciri dan Unsurnya

    14 April 2022
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Perawat BahasaPerawat Bahasa
    Facebook Instagram WhatsApp RSS
    • Fiksi
      • Cerpen
      • Cerbung
      • Genre
        • Aksi/Petualangan
        • Cernak
        • Fantasi
        • Fiksi Ilmiah
        • Fiksi Sejarah
        • Horor
        • Misteri
        • Romansa
        • Thriller
    • Nonfiksi
      • Tata Bahasa
        • Kata
        • Kalimat
        • Paragraf
      • Ejaan
        • Penggunaan Huruf
        • Penggunaan Tanda Baca
      • Kebahasaan
        • Gaya Bahasa
        • Seputar Bahasa
      • Reviu
    • Penulisan Kreatif
    • Puisi
    • Kamus Istilah
    • Senarai
    • Login
    • Daftar
    Perawat BahasaPerawat Bahasa
    • Login
    • Daftar
    Home»Ejaan»Penulisan di sebagai Awalan atau Kata Depan
    Ejaan

    Penulisan di sebagai Awalan atau Kata Depan

    Perawat BahasaPerawat Bahasa7 November 20214 Mins Read0
    Penulisan di sebagai Awalan dan Kata Depan — Gambar©MW
    Penulisan di sebagai Awalan dan Kata Depan — Gambar©MW
    Share
    Facebook Twitter Email Telegram WhatsApp

    Penulisan di (serangkai atau terpisah) menjadi masalah yang sampai sekarang masih menghinggapi sebagian penulis, terutama penulis pemula.

    Terkadang memang mengherankan ketika ada penulis yang bisa merangkai cerita sedemikian rumit, bisa melakukan riset mendalam, melebar, mengangkasa, menukik, tetapi masih gagal membedakan penulisan di sebagai awalan atau kata depan. Namun, begitulah kenyataannya.

    Ada beberapa cara untuk menentukan kapan di ditulis serangkai, kapan ditulis terpisah. Namun, sebelum itu kita bahas dulu tiga kondisi penulisan di yang akan kita bicarakan dalam tulisan ini, yaitu

    A. serangkai,
    B. terpisah, dan
    C. serangkai atau terpisah.

    Penulisan di yang Serangkai (sebagai Awalan)

    Ketika diikuti kata kerja, di ditulis serangkai. Jadi, polanya adalah di+kata kerja (menyatu).

    Misalnya:

    • di + makan -> dimakan
    • di + tulis -> ditulis
    • di + buka -> dibuka

    Nah. di yang ditulis serangkai ini adalah awalan dan kita bisa membandingkannya dengan mengubahnya menjadi awalan meng-. Bentuk kata berawalan di- ini (bentuk pasif) merupakan kebalikan pasangannya yang berawalan meng– (bentuk aktif). Artinya, di di sini mesti ditulis serangkai sebagaimana awalan meng– yang selalu ditulis serangkai.

    Misalnya:

    • di + makan -> dimakan <—> memakan
    • di + tulis -> ditulis <—> menulis
    • di + buka -> dibuka <—> membuka
    • di + rumah + kan -> dirumahkan <—> merumahkan
    • di + maju + kan -> dimajukan <—> memajukan
    • di + percantik -> dipercantik <—> mempercantik

    Jadi, ini bisa kita gunakan sebagai trik untuk mengetahui penulisannya terpisah atau serangkai. Kalau bisa kita ubah menjadi berawalan meng-, berarti ditulis serangkai; kalau tidak, ditulis terpisah.

    Penulisan di yang Terpisah (sebagai Kata Depan)

    Kata di ditulis dipisah jika diikuti kata benda. Jadi, polanya di + kata benda (renggang).

    Kata benda sesudah kata di itu termasuk juga keterangan waktu, tempat, dan nama tempat.

    Misalnya:

    • di + saat -> di saat
    • di + malam -> di malam
    • di + atas -> di atas
    • di + depan -> di depan
    • di + rumah -> di rumah
    • di + Indonesia -> di Indonesia
    • di + Selat Sunda -> di Selat Sunda
    • di + Candi Borobudur -> di Candi Borobudur
    • di + meja -> di meja
    • di + keramaian -> di keramaian
    • di + wajahmu -> di wajahmu
    • di + hatiku -> di hatiku

    Jadi, kata di pada kalimat “Aku komen di status kamu” itu kata depan—ia berfungsi sebagai keterangan tempat; sedangkan kata di pada kalimat “Pesan WA-ku di-read aja kagak” itu awalan—ia berfungsi sebagai pembentuk kalimat pasif.

    Catatan

    Pada ragam resmi, penggunaan kata di digunakan sebagai penanda tempat, sedangkan untuk penanda waktu digunakan preposisi pada.

    • pada saat itu
    • pada malam kemarin
    • pada tanggal 28 Desember
    • pada hari pertama kita mengobrol lewat WA

    Kata di yang Bisa Ditulis Serangkai atau Terpisah

    Ada beberapa kata yang memiliki dua fungsi: adakala berfungsi sebagai kata kerja, adakala berfungsi sebagai kata benda. Aturan penulisannya sama saja dengan aturan penulisan di atas. Jadi, kita memang harus mengetahui jenis kata sesudah kata di tersebut untuk memastikan penulisan kata di yang tepat. Untuk mengetahui jenis kata yang kita gunakan, kita bisa merujuk kamus. Kata kerja biasanya bertanda huruf v kecil pada awal penjelasannya, sedangkan kata benda berawal huruf n.

    Bandingkan dua penulisan kata di yang serangkai dan terpisah berikut.

    • Jika gelas ini dibalik (kata kerja), kopinya akan tumpah.
      Ada udang di balik (kata benda) bakwan.
    • Novel itu dikarang (kata kerja) oleh Taramere Nanaon.
      Dia duduk di karang (kata benda).
    • Ucapannya segera disela (kata kerja) lawannya.
      Lembah itu terletak di sela (kata benda) gunung.
    • Yesus disalib (kata kerja) di Bukit Golgota.
      Lampu-lampu Natal itu dipasang di salib (kata benda).

    Membedakan Penulisan di dengan Jembadai

    Penulisan di yang serangkai atau terpisah dapat pula kita ketahui dengan menggunakan jembadai (jembatan keledai). Ada dua jembadai yang bisa kita gunakan: “dikerjakan di rumah” dan “kalau tidak bekerja, dipisah saja”.

    Penjelasan untuk jembadai itu sebagaimana telah diuraikan di atas, yaitu:

    • Jika diikuti kata kerja, tulis serangkai.
    • Jika diikuti kata benda, tulis terpisah.

    • Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2017. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (PDF)
    Ejaan Penulisan Kata "di" Perawat Bahasa
    Share. Facebook Twitter Email Telegram WhatsApp
    Previous ArticleDaftar Isi Perawat Bahasa
    Next Article Aposisi dan Suplementasi
    Perawat Bahasa
    Perawat Bahasa

    Pemerhati penggunaan bahasa Indonesia dalam tulisan. Admin grup Perawat Bahasa di Facebook (facebook.com/groups/perawatbahasa), tempat para membernya mempelajari dan merawat bahasa Indonesia bersama-sama.

    Related Posts

    Nama Orang dan Nama Jenis

    12 Maret 2022

    Pelengkap Kalimat: Kategori, Posisi, dan Cirinya

    15 Februari 2022

    Kata Sapaan dan Kata Acuan

    15 Februari 2022

    Partikel pun dan Kata Hubung Berakhiran -pun

    15 Februari 2022

    Subjek Kalimat: Ciri, Kategori, dan Posisinya

    14 Februari 2022

    Objek Kalimat: Ciri, Kategori, dan Posisinya

    14 Februari 2022
    Add A Comment

    Comments are closed.

    Don't Miss
    Kalimat

    Kalimat Dasar: Pola dan Perluasannya

    Perawat Bahasa21 April 2022

    Kalimat dasar adalah kalimat yang (1) terdiri atas satu klausa, (2) unsur-unsurnya lengkap, (3) susunan…

    Jenis Kalimat: Simpleks, Majemuk, Kompleks, Majemuk Kompleks

    15 April 2022

    Kalimat: Ciri dan Unsurnya

    14 April 2022

    Kalimat Efektif: Ciri-Ciri dan Contohnya

    13 April 2022
    Our Picks

    Veterinarian Reveals the Five Dog Breeds He’d Never Choose

    14 Januari 2020

    A Healthy Road to Weight Loss: The Most Effective Diet for You

    14 Januari 2020

    T-Mobile Seeks Early Access to 2.5 GHz from Auction 108

    14 Januari 2020
    Stay In Touch
    • Facebook
    • Twitter
    • Pinterest
    • Instagram
    • YouTube
    • Vimeo
    Demo

    Subscribe to Updates

    Perawat Bahasa
    Facebook X (Twitter) Instagram
    • Pedoman Media Siber
    • Tentang Kami
    • Daftar Pustaka
    © 2025 ThemeSphere. Designed by ThemeSphere.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.